Jumat, 28 Februari 2014

Ungkapan Hati Yang Lagi Sedih

Tidak mungkin dapat ku taklukkan megahnya malam.
Dari dulu pagi akan berakhir dengan malam.
Tidak mungkin kupungkiri hasrat di jiwa ini.
Bahwa aku sesang hampa.
Setelah berjuta asa yang kupadamkan.
Dengan rintik hujan malam ini.
Disini ada rembulan tengah menangis
Kemuning jatuh menimpa pasir yang putih
Sedih kusambut malam ini
sepedih kidung kinanti
Meloloskan diri dari kepungan rasa sepi
Terjerat tikaman dusta
Menderu lukaku tak tertahankan lagi
Kini ku hanya dapat membayangkan,
membaca aksara yang engkau rangkai penuh makna
tanpa sanggup aku menyapa
dan hanya dapat mengenangmu dalam duka
Kini engkau sudah pergi
tanpa engkau peduli tentang perasaanku
engkau pergi dengan keangkuhanmu
engkau tinggalkan kenangan yang hanya akan rapuh ditelan waktu,
dan sisa sisa-usiaku
Haruskah air mata ini mengalir tiap waktu?
haruskah kuhentikan
detak jantung serta nadi ku untuk merindukanmu?
dan haruskah nyawa ini terpisah dari ragaku untuk cintamu?
mungkinkah ini semua sudah jadi suratan takdirku
Dan kini aku semakin terpuruk..
terporosok di jurang yang dalam ..
tidak ada yang membantu dan menyongsongku..
untuk keluar menghirup udara malam..
oh tuhan mengapa jadi seperti ini ?..
bukan ini yang kuinginkan..
kekecewaan, kekesalan, kecemburuan..
rasa iri, dengki, amarah, nafsu dan kebingungan..
melainkan suatu sisi yang indah..
saat ku adpat membagi diriku dalam 2 fase yang berbeda..
jika ku telah salah langkah..
mohon ingatkanlah aku..
jangan biarkan aku akin terpuruk sepi..
karena sesungguhnya aku tidak tahu apa yang harus kulakukan..
Bergelayut di sepinya malam.
Kuuntai hasrat bersama kelam.
Mengukir asa hati yang terdalam.
menulis cerita cinta sejuta kalam..
bersama hembus sang bayu.
Kuterbangkan angan melepaskan pilu.
Melabuhkan sejuta rindu.
namun hanya kesedihan tidak berujung yang menggelayut..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar